Kenapa Harus Begini ? :'(
Di tanggal 17 juni 2014 tepatnya hari senin, aku terpuruk begitu sangat sedih, entah kenapa dan harus apa sesungguhnya. Dari awal dia seperti biasa saja yang aku kenal, dia sangat baik dan perhatian sehingga aku sangat kangen dengan tatapannya.
Tetapi kenapa ? sore dia begitu sangat beda dari biasanya. entah apa yang terjadi dengan itu? aku bingung.
Ternyata dia memutuskan untuk tidak berhubungan lagi denganku, aku selalu bertanya kenapa hubungan ini kandas dengan gampang? apakah aku sudah tidak kau hargai lagi ? sehingga dia memutuskan hubungan ni ? entahlah :S
.jpg)
Aku terima dengan keputusan dia walaupun hati ini enggan untuk tidak menerima keputusannya, di kala itu aku seakan akan terombang ambing dengan kerasnya sakit hati. tetapi aku sdar mungkin dia bukan yg terbaik untuk masa depanku, atau mungkin ini memang takdir yg sudah Allah rencanakan.
Selama 2 tahun ini kami membina hubungan dengan aman dan tentram, begitu indahnya kenangan yang telah kita lalui bersama sehingga aku selalu membayangkan semua kenangan itu, aku nangis depan di tempay kerjaku, meskipun kenyataannya pahit, tetapi walau bagaimana pun aku di sini selalu tegar walaupun hati ini selalu menangis dengan kepergianmu di hatiku untuk selamanya, aku selalu berusaha untuk bisa menjadi orang yg ceria walaupun mempunyai kisah yang sakit. aku selalu berkata " Epih bisa, epih bisa, epih bisa .. " walaupun kenyataan dalam hati tidak bisa :'(
Pada hari kamis aku mencoba pulang dan nginep di rumah, aku ingin menceritakan semuanya kepada mamah walaupun hati ini tidak bisa menceritakan pada mamah, tetapi aku belum plong kalau tidak menceritakan sama mamah. Aku menceritakan semuanya kepada mamah, rasanya aku ingin menangis depan mamah tetapi aku selalu menahan air mata ini untuk keluar di mataku, tetepi saat itu mamah mengeluarkan air mata, mungkin beliau sedih dengan kesedihan anaknya ini. " Mamah maafin epih, mungkin dia bukan yang terbaik untuk epih dan mamah " mamah sudah menganggap dia sebagai anaknya sendiri, mamah sudah menyayangi. Tapi apa balasannya ? dia hanya bisa mengecewakan mamah.

Maaf yaa, untuk saat ini aku gabisa nerima kamu seperti dulu, aku sudah terlanjur sakit. Aku sadar aku salah telah menyayangi kamu setulus hati ini yg telah kamu sia siakan.
- untuk kamu :
Terima kasih sudah pernah menyayangi aku di depan orang lain, bahkan keluarga aku sendiri,terima kasih sudah ingin menjadi bagian dari hidupku, terima kasih juga atas perlakuan kamu sehingga aku menjadi semangat untuk kerja sekalipun menghadapi masalah yang ada. Tetapi, sayangnya semua ini harus aku hapus dari ingatan, mau tidak mau, suka tidak suka.Mah, mungkin dia bukan yang terbaik untuk epih dan keluarga kita. Insa Allah jika suatu saat mungkin ada seseorang yang bisa menyayangi epih sepnuh hatinya aminn Ya Rabb
- untuk mamah :